Dreaming (A)bout You


Sejak aku duduk di bangku kelas 3 SD, aku sudah mulai memperhatikanya. A adalah seorang anak lelaki pendek berkuliat putih dengan rambutnya yang keriting persis seperti bulu domba dan berparas cakep. Aku mengenalnya saat setelah Ketua Murid kelasku yang duduk di depan bangkuku meninggal dunia. A menggantikanya menjadi  Ketua Murid dan duduk di bangku itu, tepat di hadapanku. Kami hanyalah anak kecil biasa, yang sering bermain bersama tanpa kenal batasan. Mungkin semua orang hanya mengira rasa yang ku rasakan saat itu hanyalah cinta monyet saja, begitu pula dulu aku berfikir demikian. Namun setelah, beberapa usaha aku coba untuk mendekatinya. Beberapa cara juga telah ku coba untuk menarik perhatiannya membuat aku sadar perasaan itu buka hanya sekedar cinta monyet.

Waktunya untuk berpisah, kami sudah duduk di akhir bangku kelas 6 SD. Saatnya kita melanjutkan ke sekolah yang baru. Aku mulai gelisah, karna belum berhasil menyatakan perasaan itu. Saat aku putuskan untuk menyerah, seseorang memberiku isyarat yang katanya berasal dari mu. Serta isyarat lain yang tak mampu langsung kau berikan pada ku. Jika kamu tahu, isyarat terakhirmu masih aku simpan sampai saat ini. Dan aku harap sebelum kita benar benar berpisah, sudah ada ikatan diantara kita, tapi sampai detik terakhir, tak sepatah kata pun keluar dari mulutmu.

Kita sudah terpisah, aku melanjutkan sekolahku di kota, sedangkan kau melanjutkan sekolahmu di bukit bersama banyak sekali teman kita yang dulu satu SD dengan kita. Kadang aku merasa iri dengan mereka yang bisa berkumpul bersama kamu lagi disana.

Di sekolahku, aku menceritakan tentang dirimu pada teman baruku disana. Itu adalah hal yang membuatku masih mengingatmu hingga saat ini. Mungkin karna terlalu sering mencoba mengingatmu, akhirnya imajinasiku membuat ceritanya sendiri dalam bunga tidurku.



Aku pernah bermimpi, aku bolos masuk sekolah pada suatu hari. Aku pergi ke sekolah dibukit, dengan menyamar dan menemui beberapa teman kita yang berasal dari SD yang sama dengan kita. Tapi aku tak menemukan sosokmu di sana, sampai akhirnya karna kecewa aku memutuskan untuk kembali ke sekolahku, “biar saja telat juga.” Aku tiba di seklah ku saat pelajaran kedua mau di mulai. Pelajaran olahraga, (yang sebenarnya kalo ini bukan mimpi, aku sudah tidak di perkenankan masuk ke sekolah karan sudah terlaluuuuu terlambat. Ya karna ini adalah mimpi), anehnya aku sudah mengenakan baju olahraga dan langsung masuk barisan di sebuah ruangan pinggir lapangan basket.  Tiba tiba sahabatku bercerita bahwa di kelasku telah datang 3 orang siswa baru. Saat aku masih penasaran dengan cerita sahabatku tersebut tiba tiba saja ada suara suara orang yang sudah tidak asing lagi di telingaku menyerukan nama panggilanku sewaktu SD. “BOS!” seru dua siswa baru di belakangku. Saat aku menoleh kan kepalaku ke arah sumber suara itu. Aku menemukan wajah wajah yang sudah tidak asing lagi, Arif dan Arga sahabat sahabat sepermainanku sewaktu SD yang selalu memanggilku Bos karna aku suka menitah mereka hehe.. aku kaget begitu tahu 2 dari 3 siswa baru itu adalah mereka, dan ternyata siswa lainya adalah.... tiba tiba seseorang dengan suara tidak asing lainya memanggilku dari samping, saat aku menolehkan kepala ku ke arahnya, aku benar benar tidak percaya siswa baru yang satunya lagi adalah A. Mereka bertiga memang sosok sosok yang tidak aku jumpai di sekolah bukit tadi. (Jika ini bukan mimpi, semua hal itu sangatlah mustahil terjadi. Dan sangat tidak masuk akal mereka bertiga bersama sama pada hari yang sama pindah sekolah ke sekolahku. Dan ini adalah mimpi), setelah pelajaran olahraga selesai, yang sebenarnya aku juga tidak tahu apa yang kami lakukan saat olah raga kami kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran selanjutnya, pelajaran agama islam. Saat itu akan diadakan diskusi antar kelompok maka siswanya di bagi menjadi beberapa kelompok, aku sekelompok dengan arga dan arif, padahal sebenarnya arga itu nonis, tapi ia mengikuti pelajaran islam aku bingung ya ini hanyalah mimpi. Sahabatku sekelompok dengan A. Aku sedikit marah tapi tidak apalah, karna kecenganya pun ada di kelompokku. Tapi  sahabatku itu lincah sekali dan mudah menarik perhatian A aku iri sama dia. Dan kemudian aku terbangun.
Konyol saat aku terbangun aku jadi kesal dengan sahabatku, tapi kemudian aku tertawa sendiri menyadari semua itu hanya mimpi. Saat di sekolah aku sampaikan mimpiku pada sahabatku itu, ia pun tertawa konyol sama sepertiku tadi paginya.

Tidak hanya kali itu saja aku memimpikan A. Beberapa malam setelah aku mempikanya malam itu, aku kembali memimpikanya. Bukan lanjutan dari mimpi itu.

Dalam mimpku selanjutnya, aku berada di sekolahku, tepatnya di lapang basket. Saat itu siang hari sedikit mendung sehingga udaranya jadi sejuk. Entah kenapa semua orang berada di luar kelas dan berlalu lalang di lapang basket, begitu pula aku. Aku berjalan sendiri di tengah orang irang yang berlalu lalang, kemudian seseorang menepuk punggungku dari belakang saat aku membalikan badanku, aku terkejut mendapati orang yang menepuk punggungku tadi adalah A. Kenapa A ada di sini? Begitulah pikirku saat itu. A tersenyum, dalam mimpiku ini A masih bersosok seperti saat ia SD, saat terakhirkali aku bertemu denganya saat perpisahan SD. A berkata “yur, itu ada yang kotor” dan belum sempat aku menanggapinya ia sudah mendekatkan wajahnya ke samping kepalaku dan berbisik “I LOVE YOU” DEG! Tiba tiba saja aku membatu, selesai mengucapkan kata kata yang membuatku membeku itu ia berlari menuju ayunan (aku bingung kenapa ada ayunan rumahku di sekolahku di pinggir lapang lagi) setelah berhasil menerjemahkan kata kata itu di otakku yang tiba tiba saja berjalan lambat aku segera tersadar dari lamunanku yang membuatku membeku. Aku langsung mengejarnya menghampirinya di ayunan itu, dan membisikan “I LOVE YOU TOO” dengan perasaan senang dan malu malu. Tapi wajahnya tiba tiba berubah dan bertanya padaku “ apa artinya?” OH MY GOD! Jadi apa maksudnya A bicara seperti itu kalo ia tak tau artinya -______-“
Dan kemudian aku terbangun.

Komentar

Populer