30 days
sepertinya sudah biasa membicarakan hal ini. banyak juga rencana yang telah kita persiapkan. rasanya menyenangkan merencanakan kepindahan itu. merancang kamar, rumah dan jalan jalan di kota yang masih sepi itu. banyak pula orang yang silih berganti datang ke rumah kami untuk menanyai rumah kami, dan akhirnya mereka tidak datang lagi setelah berkata "ya nanti kami bicarakan lagi dan kami hubungi" atau "ya nanti kami datang lagi". dengan kata lain mereka tak jadi membeli rumah ini. aku juga sudah terbiasa dengan semua itu. sehingga "kepindahan" itu hanya bagai mimpi bagiku.
tak terpikir hari ini akan datang, sepasang suami istri datang dari tempat yang jauh dan melihat lihat keadaan rumah kami, seperti penawar lainya yang akhirnya tidak datang lagi. setelah berbincang kurang lebih 1 jam mereka berpamitan dan mengatakan hal yang sama seperti yang lain. tercermin kekecewaan dari raut wajah ayah dan ibuku. dan aku juga sudah terbiasa dengan itu. tak menyangka hanya dalam selang waktu 30 menit, mereka datang lagi sambil membawa uang muka. jujur saja kami sekeluarga kaget, ayahku langsung semang membuat kontrak dan sebgainya. ibuku juga menyiapkan segala yang di butuhkan untuk membuat kontrak itu. aku yang hanya melihat mereka ragu. tak menyangka mereka benar benar akan membeli rumahku.
setelah kontrak itu selesai, mereka pergi lagi. ayah dan ibuku mengobrol di teras rumah, aku tak tahu apa yang mereka bicarakan dan kemudian aku tahu saat ibuku masuk dan bicara pelan padaku dengan wajah bahagianya "kita jadi pindah". aku benar benar kaget, tidak seperti saat kita semua bersama sama merencanakan kepindahan ini yang tidak jadi jadi. hari ini aku sudah menyaksikan sendiri transaksi itu.
"lalu sekolahku gimana? DSP 7 juta belum kerasa loh" ujarku meminta ibuku menjelaskan rencana yang ia pilih dari sekian rencana yang pernah kita rancang bersama.
"ya insyaallah, kita pindah semua. nanti kamu tanyain ya persyaratan apa aja yg di butuhin untuk pindah rumah ke sekolah?" antusias ibuku menjelaskan. orang orang itu memberi kita waktu satu bulan, menunggu ujian Kenaikan Kelasku selesai kita langsung pindah.
benar benar tak terpikirkan olehku jika ini benar benar terjadi, semua rencana yang membuatku semangat pindah kandas sudah tertutupi dengan rasa sedihku akan meninggalkan kota kelahiranku ini.
meninggalkan teman teman yang sangat baik, semua pengalaman dan tempat tempat seru di sini.
pacarku. apa yang terjadi dengan hubunganku nanti? memang hubungan kita sudah tak harmonis, tapi juga tak buruk. apa harus aku akhiri? tapi rasanya saat sadar waktuku tinggal 30 hari, aku jadi merasa rindu denganya.
berbagai rencana terlintas di benaku "bagaimana cara aku memberitahu teman teman?" aku pingin mempunyai kesan baik, dan menyenangkan tanpa air mata. tapi aku ga yakin bahkan saat aku memikirkan aku akan meninggalkan mereka pun aku sudah menangis.
dan Dia, orang yang selalu kupikirkan. perasaan yang selalu ku pendam ini apa harus ku lupakan? bolehkah aku menyatakanya? aku tahu pasti tidak akan baik hasilnya, aku hanya ingin menyampaikannya. apa boleh? haha aku egois banget, ia punya seseorang yang lain, aku hanya akan mengganggu.
dan sampai malam ini aku masih bingung, apa yang bisa aku lakukan 1 bulan ini. UKK. aku males belajar setelah aku tahu aku akan pergi. akhirnya aku putuskan untuk menulis di blogku. apa ada yang baca? menurut kalian apa yang harus aku lakukan?
tak terpikir hari ini akan datang, sepasang suami istri datang dari tempat yang jauh dan melihat lihat keadaan rumah kami, seperti penawar lainya yang akhirnya tidak datang lagi. setelah berbincang kurang lebih 1 jam mereka berpamitan dan mengatakan hal yang sama seperti yang lain. tercermin kekecewaan dari raut wajah ayah dan ibuku. dan aku juga sudah terbiasa dengan itu. tak menyangka hanya dalam selang waktu 30 menit, mereka datang lagi sambil membawa uang muka. jujur saja kami sekeluarga kaget, ayahku langsung semang membuat kontrak dan sebgainya. ibuku juga menyiapkan segala yang di butuhkan untuk membuat kontrak itu. aku yang hanya melihat mereka ragu. tak menyangka mereka benar benar akan membeli rumahku.
setelah kontrak itu selesai, mereka pergi lagi. ayah dan ibuku mengobrol di teras rumah, aku tak tahu apa yang mereka bicarakan dan kemudian aku tahu saat ibuku masuk dan bicara pelan padaku dengan wajah bahagianya "kita jadi pindah". aku benar benar kaget, tidak seperti saat kita semua bersama sama merencanakan kepindahan ini yang tidak jadi jadi. hari ini aku sudah menyaksikan sendiri transaksi itu.
"lalu sekolahku gimana? DSP 7 juta belum kerasa loh" ujarku meminta ibuku menjelaskan rencana yang ia pilih dari sekian rencana yang pernah kita rancang bersama.
"ya insyaallah, kita pindah semua. nanti kamu tanyain ya persyaratan apa aja yg di butuhin untuk pindah rumah ke sekolah?" antusias ibuku menjelaskan. orang orang itu memberi kita waktu satu bulan, menunggu ujian Kenaikan Kelasku selesai kita langsung pindah.
benar benar tak terpikirkan olehku jika ini benar benar terjadi, semua rencana yang membuatku semangat pindah kandas sudah tertutupi dengan rasa sedihku akan meninggalkan kota kelahiranku ini.
meninggalkan teman teman yang sangat baik, semua pengalaman dan tempat tempat seru di sini.
pacarku. apa yang terjadi dengan hubunganku nanti? memang hubungan kita sudah tak harmonis, tapi juga tak buruk. apa harus aku akhiri? tapi rasanya saat sadar waktuku tinggal 30 hari, aku jadi merasa rindu denganya.
berbagai rencana terlintas di benaku "bagaimana cara aku memberitahu teman teman?" aku pingin mempunyai kesan baik, dan menyenangkan tanpa air mata. tapi aku ga yakin bahkan saat aku memikirkan aku akan meninggalkan mereka pun aku sudah menangis.
dan Dia, orang yang selalu kupikirkan. perasaan yang selalu ku pendam ini apa harus ku lupakan? bolehkah aku menyatakanya? aku tahu pasti tidak akan baik hasilnya, aku hanya ingin menyampaikannya. apa boleh? haha aku egois banget, ia punya seseorang yang lain, aku hanya akan mengganggu.
dan sampai malam ini aku masih bingung, apa yang bisa aku lakukan 1 bulan ini. UKK. aku males belajar setelah aku tahu aku akan pergi. akhirnya aku putuskan untuk menulis di blogku. apa ada yang baca? menurut kalian apa yang harus aku lakukan?
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan komentar agar penulis semakin semangat ya, terimakasih sudah berkunjung :)