It's Me #2
“oh jadi gitu? Sekarang kamu sama dia?” kalimat itu tidaklah
asing di telingaku, baik di sekolahku yang dulu maupun sekolahku yang sekarang.
Dulu aku selalu menanggapi kalimat itu dengan aksi konyol lainya dan
menjadikanya hiburan masal bersama kawanku, atau mantan pacarku Fire. kali ini
ada seseorang yang selalu meneriaki kata kata itu setiap aku bersama dengan
yang lain, ialah KM di kelasku, namanya Yoga tapi di panggil Anju. Kata kata
itu memang menghibur, jadi tontonan masal yang menarik. Aku juga sempat merasa
GR setiap kali ia mendekatiku dengan aksi aksi gombalnya. Hingga suatu hari,
aku patah hati. Melihat dia bersama seorang cewe dan berbicara akrab. Sekali
liat saja semua sudah tahu kalau cewe itu adalah pacarnya. Untunglah rasa ini
baru sampai ke tahap GR. Sehingga dengan mudah aku hapus dari otakku. Sekarang
aku tahu cara menghadapi Anju, dengan hilangnya perasaan Grku padanya yang
membuatku selalu jaim (jaga image), setiap aku mendengar ia mengucapkan kata
kata itu, mendekatiku dan saat ia mengeluarkan jurus gombalnya. Aku bisa
membalasnya dengan kata kata penolakan. Tidak seperti drama bersama Fire dimana
aku berperan sebagai kekasih yang memergoki pacarnya selingkuh, sekarang
bersama Anju aku kembali menjadi tontonan masal namun aku berperan sebagai cewe
yang menolak mentah mentah cowo tersebut (Anju). Dengan kejadian itu hari
hariku di sekolah jadi sedikit lebih menyenangkan. Mulai banyak orang lain yang
mengajaku berbicara terutama anak anak cowo. Rasanya senang punya banyak teman.
Ingin sekali aku ceritakan kisah ini, tapi pada siapa? Jika aku ceritakan
cerita ini pada teman lamaku, aku takut akan menyakiti perasaan seseorang
disana. Fire. ya aku baru saja putus denganya karna masalah perbedaan agama,
yang memang seharusnya hubungan itu tidak pernah terjadi. Lagian mereka akan
bosan jika aku menceritakan orang yang tidak mereka kenal. Tapi jika aku
ceritakan pada teman baruku, mereka juga akan bosan ketika aku sangkut pautkan
dengan kehidupanku di sekolah lama. Jadi aku hanya menceritakan ini padamu
saja.
Selain Anju, ada seorang lagi yang membuatku GR, tapi kali
ini aku tidak mempunyai rasa padanya. Jadi hanya sekedar aku merasa ada yang
berbeda darinya. Dia selalu memerhatikanku dari bangkunya yang bedara paling
depan barisan ke 4 dari pintu masuk sedangkan aku duduk di bangku ke dua dan di
barisan pertama dekat pintu masuk. Tanpa
sengaja aku suka memergokinya memperhatikanku, lalu dia juga sering menghampiriku
dan menanyakan hal konyol, seperti “kenapa pindah ke sini?” “kenapa milih
tritas?” pertanyaan itu sering dia tanyakan sering pula aku jawab hingga lelah
rasanya, ada juga pertanyaan lainnya yang tak lazim dia tanyakan padaku.
Saat aku membuka FB, aku melihatnya “Rizal” meminta
pertemanan. Aku konfirm dan dia mengirim sesuatu pada wall profil ku. Aku
membalasnya, ya tidak banyak tapi bisa menarik perhatian kawan kami yang lain
di kelas. Aku tidak mau mereka menganggap aku dan rizal sedang dekat, entah
kenapa aku tak suka. Maka aku hentikan oboralanku dengannya secara dingin.
Aku memang cewe yang mudah jatuh cinta, mungkin bukan cinta
tapi naksir. Karna aku baru merasakan 2 kali cinta sebenarnya dalam hidupku.
Cinta pertamaku yang penuh intrik bersama Defa dan cintaku yang baru saja
berkahir bersama mantan tetangga dan mantan kaka kelasku, Adit. Selain itu aku
banyak merasakan NAKSIR.
Ya ada seseorang yang menarik perhatianku di kelas, saat
kelas sedang mendiskusikan acara buka bersama, dan mengkordinir
transportasinya, ada seorang cowo bertubuh tinggi tapi benar benar kurus, ia
sering menggunakan jaket ungu bergaris hijau dengan tulisan ga jelas di
punggungnya atau biasa aku sebut jaket alay, tapi ia juga suka mengenakan jaket
pitih bermotif puzzle hitam jaket yang aku suka. Ia berteriak “PKR PKR BRP
BRP!” di ambang pintu sambil mengawasi teman temanya agar tidak kabur diskusi,
ya ia adalah seksi keamanan dikelas. Namanya Naufal sering di panggil Opal.
Kata kata itu tidak jelas terdengar di tengah teriakan masa yang lain, tapi
cukup menarik perhatianku saat ia mengatakan “...PKR..” ya itu adalah komplek
rumahku, dan ia berteriak begitu sambil meliriku beberapa kali. Sbenarnya aku
pingin pergi BukBer bersama dia, tapi aku sudah terlanjur janji akan bersama
Nita.
Dan saat bukber yang dilaksanaakan di rumah makan BKR7 dekan
Universitas Siliwangi. Saat semua sedang mengobrol dan bercanda satu sama lain,
menjodohkan beberapa pasangan dan memoyoki mereka, aku juga kena di poyoki,
enatah kenapa mereka langsung menyebut namaku, aku tidak memperhatikan yang
mereka bicarakan sebelumnya, karna aku sedang sibuk menanggapi cerita dari
Nita. Ketika namaku di sebut, segera aku memalingkan perhatianku dari Nita, dan
responku tersebut membuat suara riuh berikutnya “adeuuuy” aku masih belum
menangkap maksudnya. Namu ada salah satu dari mereka yang menjelaskanya padaku
“kamu sama opal cocok cenah” aku hanya tertawa menghargai, tidak tau harus
menanggapi bagaimana. Sedangkan di sebrang meja Opal sedang sibuk menepis semua
prasangka tersebut. Dalam hati, aku ga protes kok.
Lumayan ojeg deket rumah #eh.
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan komentar agar penulis semakin semangat ya, terimakasih sudah berkunjung :)