Dunia Dongeng
Alkisah
di sebuah desa kecil pinggir hutan, tinggal sebuah keluarga yang tak pernah
diam. Keluarga itu terdiri dari seorang ibu dan dua orang anak perempuanya yang
bernama bawang merah dan bawang putih, namun bawang putih bukanlah putri kandung
ibu tersebut, melainkan putri mendiang suaminya yang telah tiada. Bawang putih
tidak pernah di perlakukan baik oleh ibu dan kaka tirinya itu. Hingga seuatu
hari...
Bawang
Merah : putih lihatlah kerudung baruku
keren kan?
Bawang
Putih : hmm ya (sibuk mengepel)
Bawang
Merah : ih liat dong liat! Kamu pasti
ngiri
Bawang
Putih : (melirik sebentar)iya bagus
Bawang
Merah : (kesal) ih kamu ini! (kepleset
jatuh, kerudungnya kotor) ADUUUUH!
Bawang
Putih : merah kamu ga apa apa?
Ibu : merah! Apa kau liat kerudung baru
ibu? (teriak dari dalam rumah)
Bawang
Merah : (kaget, melempar kerudungnya ke
putih) ini ni mih, kerudung mamih di pake ngepel sama putih. Keterlaluan
banget..
Bawang
Putih : ih apasihmerah kamu ja.. (di
bekep merah, saat ibu keluar)
Ibu : (melihat ) adududududuh PUTIIIIH!
Apa yang kamu lakukan? Kamu tau ini harganya berapa?
Bawang
Putih : tapi bu bukan putih yang
melakukanya?
Ibu : udah deh jangan ngelak ini
buktinya kerudung ibu ada di tangan kamu!
Bawang
Putih : tidak ibu, bukan seperti itu
ceritanya
Ibu : alah, kamu pikir ini dunia dongeng
apa pake cerita cerita..
Bawang
Putih : emang,
Ibu : oh iya ya, ya udah pokoknya
sebagai hukuman kamu harus cuci semua baju ini , ini dan ini! (melemparkan
banyak baju)
Bawang
Putih : hiks hiks.. (lagu ibu
tiri-cikita meidi)
Bawang
Merah dan Ibu : hahahaha (nyuruh2 bawang putih)
Tiba tiba
pangeran datang dengan skateboardnya..
Merah : ya ampun, ibu ibuuuuu ada pangeran
datang!
Pangeran : Assalamulaikum
Semua : walaikumsalam
Ibu : ada apakah gerangan seorang pangeran
repot repot datang kemari?
Bawang
Merah : ya pasti buat aku dong mih hehe
Pangeran : (tertawa kecil) haha mungkin
saja.
Semua orang
ternganga
Bawang
Merah : mamamaksudmu? (tiba tiba gagap)
Pangeran:
hehe, ya barang siapa pun yang berkulit mulus, eh! Maksudnya berhati tulus dan
bisa membuka kotak ini, akan menjadi istriku
Bawang
Merah : biarkan aku membukanya baginda
(mecoba membuka, gagal)
Pangeran: sungguh disayangkan, kamu bukan jodohku.
Ibu : ehm, kalo aku bisa membukanya
berarti aku juga boleh dong jadi istri baginda haha, aku janda loh haha
Pangeran:
aduduh maaf ini Cuma untuk kalangan muda saja. (berebut kotak) nah kamu coba
buka. (nunjuk puih yang sedari tadi diam memperhatikan)
Bawang
Putih : hamba baginda? (mencoba dan
berhasil) (lagu we are the champion)
Pangeran:
(mendekati putih dan mengajaknya pergi, sedangkan merah dan ibunya ternganga
tak percaya)
Nah, disini kisahnya barulah
dimulai. Setelah bawang merah di tinggal bawang putih, alhasil bawang merahlah
yang di suruh suruh oleh ibunya, meski ogah ogahan tetap saja ia melakukan
semua yang di perintahkan ibunya. Hingga suatu hari
Ibu : Meraaaaaah
Bawang
Merah : aduuuh, apalagi sih bu. Tadi kan
aku udah ngepel.
Ibu : ah kamu gitu saja sudah mengeluh.
Coba saja ada putih pasti ibu ga bakal nyuruh kamu.
Bawang
Merah : oh jadi gitu ya, ibu lebih milih
di dari pada aku. Anak kandung ibu sendiri?
Ibu : ah suka lebai deh kamu,jangan sok
sinetron. Ibu ga bakal luluh pake cara gituan. Nih nih buru kamu antarkan kue
ini ke rumah yang ada di tengah hutan
Bawang
Merah : tengah hutan?
Ibu : udah udah jangan lebai (ngelemparin
kerudung merah) dan jangan mampir mampir dulu
Bawang merah pun mengenakan kerudung merah,
dan pergi menuju hutan. Namun di dalam perjalanan ia merasa lapar dan mengecek
keranjang makanan yang di berikan ibunya
Bawang
Merah : Roti, Kue, coklat, tomat dan....
aduh(nabrak) heh lo ngapain disini?
Robin Hood : lah lo ngapain disini?
Bawang
Merah : bukan urusan lo! Minggir ah
Robin Hood : eh tunggu, bukanya yang seharusnya
mengantar kue itu putih?
Bawang
Merah : dia udah pergi, pergi jauuuuuuuh
banget kelaut
Robin Hood : laut? Dia jadi nelayan? Atau pelaut
atau di culik bajak laut, wah gawat aku harus nyelamatkan dia.
Bawang
Merah : whatever! (ngeleos)
Robin Hood : eh tunggu tunggu, kamu mau kemana?
Bawang Merah : bukan urusan lo!
Robin Hood : iya, tapi kayaknya ada bau bau enak
gtu dari dalam kerangjang mu
Bawang
Merah : ya trus? (mikir) aha, aku tahu
pasti kamu robin hood sang pencuri itu ya?
Robin Hood : eits jangan salah aku mencuri untuk
membela kebenaran, hasil yang ku curi akan ku bagikan pada fakir miskin.
Bukankah aku baik?
Bawang
Merah : tetep aja maling.
Robin Hood : eh tunggu.. (diam diam ngambil roti
dari dalam keranjang)
Bawang
Merah : apa lagi sih?
Robin Hood : aku Cuma mau bilang hati hati aja di
hutan ada manusia serigala berbulu domba. Bye (pergi)
Bawang
Merah : (jalan sendiri) apasih, eh tunggu
kok jadi ringan ya. (melihat isi keranjang) ya ampun, my eyes, my heart,
masyaAllah. Dasar maling. (keluar panggung) nah ini ada remah remahnya, musti
aku tangkep ini anak.
Sementara
itu di hutan lebih dalam
Gretel : hiks hiks kaka, kita ada di mana nih
Hansel : tenang, seperti biasa kaka sudah
meninggalkan jejak kok.
Gretel : kali ini dengan apa kak? Apa kita benar
bisa pulang
Hansel : tenang, kali ini kaka menggunakan roti
bekal kaka. Kita pasti bisa pulang
Gretel : roti, kalo di makan hewan gimana?
Hansel : berdoa saja supa hal itu tidak terjadi.
Nah ini serpihan rotinya hayo kita ikuti. (menunjuk serpihan roti di tanah.
(bruk tabrakan sama merah)
Bawang
Merah :aduuuh
Gretel : huahuhuhu..(menangis)kaka
Hansel : tenang dik kaka ga apa apa kok
Gretel : bukan itu,
Hansel : lalu apa?
Bawang
Merah : heh, kalian kalo jalan liat liat
dong
Hansel : lah situ yang jalannya nunduk. Ngapain
sih
Bawang
Merah : lah lo juga nunduk! Heh di hutan
itu ga mungkin ada uang jatuh
Hansel : kami ga nyari uang kok, dik hentikan
tangismu berisik
Gretel : iya kak tapii
Hansel : apa kamu terluka?
Gretel : (menggeleng dan menunjuk ke arah remahan
roti)
Bawang
Merah : sudahlah urusi saja adik cengeng
mu itu, aku masih harus menangkap si pencuri. (Melanjutkan memungut remahan
kue)
Hansel : (melihat yang di lakukan merah, ia pun
sadar) HEH, apa yang kamu lakukan dengan remahan roti itu?
Bawang
Merah : ini adalah petunjukku menuju si
robin hood pencuri itu, ia telah mencuri rotiku.
Gretel : kamu salah itu remahan roti kami.
Bawang
Merah : hah, benarkah? Lalu mengapa kalian
meninggalkan remahan kue ini di jalan?
Hansel : bodoh, itu adalah petunjuk kami untuk
pulang. Sekarang kami tersesat.
Gretel : (nangis lagi) huaaa kaka aku mau pulang.
Bawang
Merah : aduduh jangan nangis dong, ya
lagian kalian ngapain sih ke hutan segala.
Gretel : kalau begitu bawalah kami bersamamu.
Kami tersesat.
Bawang
Merah : hmm gimana ya? Ya deh. Tapi aku
harus antar pesanan dulu ya. (melihat sekitar) lah dimana ini?
Hansel : jangan bilang situ nyasar juga!
Bawang
Merah : ya habis tadi aku jalan sambil
nunduk sih..
Gretel : huaa kaka, bagaimana ini
Bawang
Merah : sudah sudah, kita cari bersama
saja.
Hansel dan
gretel: sepertinya ada harum makanan
Bawang
Merah : iya ini pesanan kue ku.
Gretel : bukan bukan, harumnya jauh lebih manis.
Hansel : coba liat disana! Wah (mereka melihat
rumah kue dan menghampirinya)
Di rumah
kue
Bawang
Merah : permisi
Nenek : aduh, akhirnya datang juga.
Semua : (bingung)
Hansel : apa kamu menunggu kami?
Nenek : ya tentu saja, kue ini saya yang pesan
Bawang
Merah : oh jadi anda yang mesan, wah tak menyangka
bisa bertemu anada. Tadinya saya sudah menyerah karna rumah ini sulit di temui.
Nenek : iya saya suka tempat yang jauh dari
keramaian. Ayo silahkan duduk. Aku sudah membuat kue yang enak. (mereka makan
bersama)
Nenek : nah pasti kalian cape, silahkan tidur
dulu sebelum kalian pulang.
Semua : tidur. (saat itu bulan purnama)
Nenek : (melolong) (tak sengaja membangunkan
hansel)
Hansel : gretel ayo bangun
Gretel : bentar lagi kak
Hansel : ayo cepat, ternyata nene itu bukan
manusia dia srigala.
Nenek : (tiba tiba ada di sebelah) kamu mau
kemana hansel dan gretel?
H&G : huaaaaa (lari)
Keesokan paginya, saat bawang merah bangun ia tak bisa
menemukan sosok Hansel dan gretel.
Bawang Merah : kemana 2
bocah itu. (mencari dan menemukan nene di atas tempat tidur) nek, maaf
membangunkan mu. Apa kau melihan hansel dan gretel?
Nenek : oh mereka
sedang bermain dii luar.
Bawang Merah : waw, nek
aku baru menyadari, kok mata nenek besar ya?
Nenek : ini untuk
memudahkanku melihat wajah cantik mu.
Bawang Merah : hehe
bisa saja, lalu kok tangan nene lebih besar?
Nenek : oh ini untuk
memudahkanku memegang mu, karena aku sayang kamu nak
Bawang Merah : loh nek,
kok gigi nenek besar sekali?
Nenek : huahaha.. ini
untuk memudahkanku melahap mu. (mengejar bawang merah yang lari)
Setelah berlari berjam jam tanpa sengaja bawang merah
bertabrakan dengan pangeran.
(pandangan pertama/tibatiba cinta)~(ketawa seram dan petir)
serigalapun datang sambil terengos engos
Nenek : tunggu
sebentar, aku sudah tak semuda dulu, kau berlari terlalu cepat.
Bawang Merah : kyaaaa,
(bersembunyi di balik tubuh pangeran)
Nenek : haha ada
mangsa lagi sudah lama aku tak makan darah biru. Haha
Pangeran: menyingkirlahkau serigala jahat (mengacungkan
pedang)
Nenek : tidak akan
pernah (terjadi perkelahian antara mereka), (akhirnyaserigala pun kalah)
Bawang Merah : terimakasih
pangeran.
Pangeran: disini sungguh berbahaya, sebaiknya kau ikut
bersama ku ke istana. (pangeran pun membawa bawang merah ke istana)
Di istana,
Robin Hood :
putih putih!
Bawang Putih : ya
ampun Robin, ada apa kamu kemari?
Robin Hood : aku
telah mencarimu kemana mana, ternyata kamu ada disini
Bawang Putih : emang
kamu nyari aku kemana?
Robin Hood :
laut
Bawang Putih : hah,
ngapain. Aku kan ga bisa renang ga mungkin aku kelaut.
Robin Hood :
justru itu aku takut kamu di culik bajak laut. Seperti yang di katakan bawang
merah
(baginda datang, suara teriakan dari luar)
Bawang Putih : ya
ampun cepat kamu pergi, kamu kan buronan di negeri ini.
Robin Hood :
i’ll be back (pergi)
Bawang Putih :
baginda sudah pulang (menyambut pangeran)
Pangeran: iya istriku, ku bawakan saudaramu ke sini
Bawang Putih :
merah?
Bawang Merah : putih
(berpelukan)
Pangeran: putih, selain itu aku juga membawakan mu bunga ini
dari hutan.
Bawang Putih : oh
baginda terimakassih.
Pangeran: baiklah aku akan mandi dulu, kau bercengkramakah
dengan saudaramu
Bawang Putih :
merah, kenapa kamu bisa lusuh seperti ini?
Bawang Merah : putih,
enak sekali ya hidupmu sekarang. Bergelimangan harta. Apa kamu sudah lupa aku
dan ibumu yang miskin di gubuk reot itu?
Bawang Putih : tentu
saja tidak, aku ingin sekali mengajak kalian kemari. Tapi sesungguhnya aku
takut. Aku tak punya kuasa.
Bawang Merah : lalu
kamu akan membiarkan aku pulang?
Bawang Putih :
maafkan aku. (pergi)
Bawang Merah : (dalam
hati :” enak banget hidup si upik abu itu sekarang, seharusnya aku yang tinggal
disni, bukan dia. Dia itu lebih cocok tinggal di gubuk dan di kejar kejar oleh
serigala itu. Aku ga mau tau, pokoknya aku harus jadi istri pangeran. Lihat saja
nanti..hahahaha”) (tiba tiba terdengar suara petir dan orang tertawajahat)
Penyihir: hai anak muda
Bawang Merah : kamu
siapa?
Ratu : aku adalah
ratu kegelapan haha, ratu tercantik di negeri ini.
Bawang Merah : lalu
kenapa kamu kemari?
Ratu : aku mau
shooping! Ya ga lah, aku di sini untuk membantu mu my darling haha
Bawang Merah :
maksudmu?
Ratu : kamu ingin
jadi istri pangeran bukan? Aku bisa membantumu?
Bawang Merah :
bagaimana caranya? Benarkaah?
Ratu : bodoh!
Tentu saja dengan melenyapkan si putih.
Bawang Merah :
kedengaranya hebat haha, tapi kenapa kamu mau membantuku?
Ratu : haruskah
aku ceritakan?
Bawang Merah :
(mengangguk)
Ratu : begini,
(megang cermin ajaib) wahai cermin ajaib, beritahu aku siapa wanita tercantik
di negeri ini?
(cermin : anda ratuku, kau adalah ratu tercantik di negeri
ini. Namun, akan ada seseorang yang jauh lebih cantik dari mu yang akan
menggantikanmu sebagai ratu negeri ini)
Ratu : apa? Siapa
yang lancang seperti itu?
(cermin: ia adalah istri sang pangeran, puuuutiiiiiih~)
Ratu : HAH!
(Melemparkan kaca itu) tak bisa dibiarkan
Bawang Merah : walah
(mulung serpihan kaca, dan tertusuk) aw
Ratu : (mengambil
tangan bawang merah yang berdarah dan meneteskanya pada sebuah apel merah)
racun yang paling ampuh adalah darah dari orang yang paling jahat. Berikan apel
ini pada putih, dan kita akan menyingkirkanya. Hahahah (pergi)
Bawang Merah : apel
ini? (tiba tiba putih datang)
Bawang Putih :
merah, apa yang kamu lakukan? Uhuk uhuk hoam..
Bawang Merah : putih, aku meminta maaf sudah jahat padamu.
Mau kah kamu memakan apel ini sebagai permohonan maaf ku? Ini sangat lezat
Bawang Putih : tapi
aku sedang ingin makan, aku sangat mengantuk
Bawang Merah : ayolah
putih, barang segigit saja.
Bawang Putih :
baiklah hoaaaam... (mengambil dan
menggit apel itu, kemudia jatuh tergeletak di atas lantai)
Bawang Merah : waw
cepet banget reaksinya, putih putih? (menggoyang goyangkan tubuh putih, putih
tidak jua sadarkan diri. Datang pangeran)
Pangeran: ada apa ini?
Bawang Merah : putih
pangeran, dia keracunan.
Pangeran: bagaimana bisa (menghampiri putih dan memangkunya)
putiiiih, panggilkan tabib!
(cermin: hanya ciuman dari cinta sejatilah yang dapat mematahkan
kutukannya)
Pangeran: siapa itu yang bicara?
(cermin: hamba sang cermin tuan)
Pangeran: apa maksudmu dengan kutukan?
(cermin: dia di kutuk dengan memakan apel yang di berika
oleh merah)
Pangeran: Merah? Kamu?
Bawang Merah : ampun
pangeran, hamba tak bermaksud membunuhnya.
Pangeran: lallu apa yang kamu lakukan?
Bawang Merah : hamba
tak mengerti.
Pangeran: (mengambil apel) apel ini?
Bawang Merah :
(merebutnya) maafkan aku pangeran, aku akan menebusnya. Tapi asalkan pangeran
tahu, aku melakukan semua ini karna aku telah jatuh cinta pada pangeran.
(menggigit apel itu)
Pangeran: tungguuu! (Menghampiri merah yang terkapar) kenapa
kau lakukan ini? Kenapa kau baru bilang cinta sekarang? CERMIN! APAKAH CIUMAN
CINTA SEJATI BENAR AKAN MEMATAHKAN KUTUKANYA? Merah (mencium merah)
Bawang Merah : (bangun)
pangeran.
Pangeran: syukurlah.
Bawang Merah : berarti
kau mencintaiku?
Pangeran mengaguk.
Bawang Merah : tapi
putih?
Robin Hood :
tenang, jika memang ciuman cinta sejati bisa mematahkan kutukanya. Aku akan
melakukanya, (mencium putih)
Alternatif ending
...
Bawang Merah :
(merebutnya) maafkan aku pangeran, aku akan menebusnya. Tapi asalkan pangeran
tahu, aku melakukan semua ini karna aku telah jatuh cinta pada pangeran.
(menggigit apel itu)
Pangeran: tungguuu! (Menghampiri merah yang terkapar) kenapa
kau lakukan ini? Kenapa kau baru bilang cinta sekarang? Aku tak bisa hidup
tanpa mu (mengigit apel itu juga)
Bawang Putih : uhuk
uhuk, aduh aku tak menyangka akan tidur saat makan seperti itu. (melepehkan
apel di mulutnya) semalam aku begadang nonton bola sih. (melihat ke arah merah
dan pangeran) ya ampun apa yang terjadi?
(cermin: hafyuuuuh.. mereka memakan apel beracun dan mati)
Bawang Putih : apa?
Kenapa?
(cermin: ya karna mereka mengira kamu telah mati juga)
Bawang Putih :
bodoh! Sebegitu pedulinyakah kalian sama aku. Hiks hiks, tenang aku tidak akan
membuat kepergian kalian sia sia. Akan aku susuk kalian. Apel ini! (mau gigit
tapiiii... ketahan robin hood)
Robin Hood :
jangan!
Bawang Putih :
robin? Tapi.
Robin Hood :
mereka mati karna saling mencintai
Bawang Putih :
maksudmu?
Robin Hood :
sudahlah, yang jelas aku tidak mau kamu meninggalkan aku juga, aku sayang sama
kamu.
Bawang Putih :
robin, benarkah itu?
Robin pun mengeluarkan bunga dan melamar bawang putih,
merkapun berencana menikah dan pergi dari sana. Sementara itu..
Gretel : kaka, kita
dimana?
Hansel : tenang dik
kaka juga ga tau.
Ratu : apa?
Bawang putih tidak mati? TIDAAAAAAAAAKKK!
H&G : ih nene
itu lebih jelek dari pada nenek srigala yang dulu.
Ratu : apa?
Akhirnya kebaikan selalu menang, bawang putih hidup bahagia
bersama robin hood.
dan meskipun cerita ini melenceng kemana mana semoga bisa dinikmati.
dan meskipun cerita ini melenceng kemana mana semoga bisa dinikmati.
**drama ini di peruntukan untuk 7 orang. di ciptakan oleh Yuri Meiska Octari dan di bantu Pipit Widya Fitri. semoga bermanfaat ^^
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan komentar agar penulis semakin semangat ya, terimakasih sudah berkunjung :)