Bayangan Itu Seraya Nyata
minggu, 2 februari 2014
sekarang aku berada di kelas 3 SMA semester 2, sudah dekat bagiku untuk menentukan masa depanku. semakin dekat dengan bulan April dimana aku harus menentukan program studi yang aku minati untuk mengapai cita citaku, semakin aku merasa galau.
tak lama ini aku telah memutuskan untuk memilih ilmu gizi di IPB salah satu PTN bagus di Bogor, meski belum dapat izin dari orang tuaku. itulah penyebab aku masih galau hingga sekarang. mereka tetap memintaku untuk memilih PTN di kota asalku saja, jujur saja aku pesimis karna di kota asalku itu persaingan jauh lebih ketat.
untuk pilihan ke-dua aku memilih biologi murni di UPI, kenapa ga Pendidika Biologi aja? ya itulah pertanyaan yang sering muncul dari teman temanku. secara UPI itu Universitas Pendidikan, rasanya mungkin aneh kalau tak mengambil program pendidikan disana, tapi aku punya alasan. jujur saja sampai saat ini aku masih ragu untuk jadi guru, kenapa? so pasti kalian tau, lowongan jadi PNS saat ini super susah, dan aku ga mau mengambil resiko itu. jadi kalo aku ambil biologi murni setidaknya aku masih bisa berpeluang bekerja di bidang lain selain guru, walau mentok-mentoknya jadi guru juga yang musti ambil akta.
pilihan ke-tiga, nah baru yang satu ini aku mau jadi guru. aku milih PLB atau Pendidikan Luar Biasa di UPI.kenapa? yakin? pertanyaan pun jadi bertambah, seakan orang-orang heran dengan pilihanku. tapi aku yakin aku mau jadi guru sekolah luar biasa kok. coba kamu bayangkan, kamu bisa menyalurkan hobi kamu mengajar, menitipkan ilmu kamu pada muridmu, dengan cara yang berbeda dari mengajar pada umumnya, membayangkanya saja sudah membuatku penasaran abis. belajar sesuatu yang belum tentu semua orang bisa, seperti bahasa isyarat, huruf braile dan melatih kesabaran super.
tapi PLB itu salah satu program IPC, sehingga aku harus mengambil IPC untuk menggapainya. meski aku ikut di program IPA aku harus belaja IPS juga karenanya.tantangan baru.
nah untuk membiasakan diri dengan hal itu hari ini aku mengikuti try out SBMPTN yang di selenggarakan oleh salah satu Universitas bagus di Padjajaran. kamu pasti taulah hehe..
berbeda dengan try out yang diselenggarakan oleh universitas lain, disini ada layanan pembahasanya.
disinilah cerita ini di mulai
(waduh udah panjang panjang eh ternyata baru mulai wkwk.. PEACE READER ^^V)
entah kenapa suasana sekolah tempat penyelengaraan try out ini mengingatkan ku pada suatu tempat yang tak asing, bahkan sangat berkesan. sebuah lapang serbaguna yang dikelilingi bangunan bertingkat. letak mesjid ada di lantai 2dan penataan pepohonan yang hampir sama. tsetelah meperhatikan sekitar rasanya aku merasakan angin nostalgia berhembus menerpa wajahku. tempat ini mengingatkanku pada sekolah lamaku di kota. bahkan suasananya saat itu mengingatkanku pada suasana yang pernah terjadi di sekolah lamaku. sebuah panggung yang di kelilingi stan makanan persis seperti pensi di sekolah lamaku dulu.
tapi kalau di pikirkan baik baik, tentu saja semua pensi di sekolah manapun seperti ini. lalu kenapa harus sekolah itu saja yang aku ingat? tentu saja karna terlaluuuu banyaaaak kenangan di sana.
entah ini efek samping dari kejadian di hari sebelumnya, dimana teman teman di sekolahku yang baru ini memergoki blog lamaku dan mengungkap cerita lamaku disana. atau memang aku benar benar merasa kangen sama mereka pokoknya hari ini aku bener seperti melihat sekolah lamaku.
saat memasuki ruangan, dan try out TPA berlangsung, dan akhirnya waktu istirahat 10 menit. angin nostalgia sedari tadi sudah mengganggu konsentrasiku malah merasukiku dan membuatku melamun.
saat sedang mengarahkan pandangan ke cela pintu yang sedikit terbuka, aku menemuka sosok seorang wanita yang berpakaian seragam rapi, bertubuh pendek dan mengenakan kacamata. aku sempat terpana melihatnya, bukan karna aku tertarik padanya maaf saja aku masih normal dan suka cowo loh.tapi wanita itu mengingatkanku pada sahabat baikku di kota lamaku. sahabat yang menganggapku sebagai tetehnya dan selalu memanggil namaku dengan girang. gadis pintar, lucu dan sedikit kurang beruntung dalam masalah percintaan itu selalu aku panggil Tamtam. tapi dalam sekejap aku mebuyarkan lamunanku sendiri. "gak mungkin dia di sini! jauh tau!" fakta itu sedikit menyakitkan.
tak lama kemudian tryout TKD di mulai. soal soal yang mulai semakin sulit itu menyita pikiranku sehingga aku tak bisa melamun. untuk sesaat aku lupa soal angin nostalgia itu. hingga TKD berakhir dan ada waktu istirahat lagi 10 menit. aku memakan konsumsi yang telah di sediakan panita. perutku benar terasa lapar setelah berfikir keras. mungkin itu juga mempengaruhi otakujadi salah mengartikan sensor dari mataku.
sekali lagi aku seperti melihat sosok sahabatku yang lain di hadapanku. dengan kemeja lengan 3/4 berdiri di ambang pintu. rambut lurus dengan poni kepanjangan dan kulit putih itu sekali mengingatkanku pada seseorang yang spesial. FIRE! seseorang yang mengisi hariku dulu. seseorang yang sangat berharga di kotalamaku. pingin sekali aku memanggilnya, udara dalam paru palu suda mengambil ancang untuk mengetarkan pita suara, sampai akhirnya akal sehatku kembali menyadarkaku "GAK MUNGKIN! JAUH TAU!" rasa udara yang tak jadi keluar itu malah membuatku sesak. rasanya benar benar menyiksa. setelah beberapa waktu aku perhatikan lelaki di ambang pintu itu, ternyata semakin nyata bahwa tidak ada kemiripan sedikitpun diantara dia dan FIRE."aneh kau!" ujarku pada diriku sendiri.
semua tryout selesai aku lalui hingga pukul setengah satu. anak anak sekelasku berkumpul depan kantin milik ketua kelasku yang kebetulan penjaga kanting juga disana. rasanya seperti di area sendiri padahal itu untuk pertama kalinya aku menginjakan kaki di sekolah itu.
saatnya shalat dzuhur, ternya masjid benar benar penuh sehingga aku dan temanku Rahma, berkeliling sekolah sebentar. selama berkeliling aku semakin sadar ternyata sekolah ini jauh berbeda dengan sekolah lamaku. aneh kenapa aku bisa merasakan angin nostalgia itu disini.
rasanya aku ingin menertawai diriku sendiri, tapi malah genangan air yang membentuk kaca kaca di mataku ini yang keluar. ternyata aku tak bisa menertawai diriku sendiri. aku benar benar merasa kecewa karna tempat ini bukanlah tempat yang aku bayangkan.
"kamu kenapa" ujar Rahma
"...ga.." ujarku pelan dan terbata di iringi air mata yang jatu perlahan ke pipiku yang tembam.
ya akhirnya aku sadar, bukan tempat itu yang meniupkan angin nostalgia, melainkan pengaruh rasa KANGEN BERAT sama kehidupan dan teman temanku di sekolah lamaku yang mempengaruhi otakku supaya berfikir bahwa tempat itu sama dengan sekolah lamaku.
aku Kangen Banget Kalian :'(
sekarang aku berada di kelas 3 SMA semester 2, sudah dekat bagiku untuk menentukan masa depanku. semakin dekat dengan bulan April dimana aku harus menentukan program studi yang aku minati untuk mengapai cita citaku, semakin aku merasa galau.
tak lama ini aku telah memutuskan untuk memilih ilmu gizi di IPB salah satu PTN bagus di Bogor, meski belum dapat izin dari orang tuaku. itulah penyebab aku masih galau hingga sekarang. mereka tetap memintaku untuk memilih PTN di kota asalku saja, jujur saja aku pesimis karna di kota asalku itu persaingan jauh lebih ketat.
untuk pilihan ke-dua aku memilih biologi murni di UPI, kenapa ga Pendidika Biologi aja? ya itulah pertanyaan yang sering muncul dari teman temanku. secara UPI itu Universitas Pendidikan, rasanya mungkin aneh kalau tak mengambil program pendidikan disana, tapi aku punya alasan. jujur saja sampai saat ini aku masih ragu untuk jadi guru, kenapa? so pasti kalian tau, lowongan jadi PNS saat ini super susah, dan aku ga mau mengambil resiko itu. jadi kalo aku ambil biologi murni setidaknya aku masih bisa berpeluang bekerja di bidang lain selain guru, walau mentok-mentoknya jadi guru juga yang musti ambil akta.
pilihan ke-tiga, nah baru yang satu ini aku mau jadi guru. aku milih PLB atau Pendidikan Luar Biasa di UPI.kenapa? yakin? pertanyaan pun jadi bertambah, seakan orang-orang heran dengan pilihanku. tapi aku yakin aku mau jadi guru sekolah luar biasa kok. coba kamu bayangkan, kamu bisa menyalurkan hobi kamu mengajar, menitipkan ilmu kamu pada muridmu, dengan cara yang berbeda dari mengajar pada umumnya, membayangkanya saja sudah membuatku penasaran abis. belajar sesuatu yang belum tentu semua orang bisa, seperti bahasa isyarat, huruf braile dan melatih kesabaran super.
tapi PLB itu salah satu program IPC, sehingga aku harus mengambil IPC untuk menggapainya. meski aku ikut di program IPA aku harus belaja IPS juga karenanya.tantangan baru.
nah untuk membiasakan diri dengan hal itu hari ini aku mengikuti try out SBMPTN yang di selenggarakan oleh salah satu Universitas bagus di Padjajaran. kamu pasti taulah hehe..
berbeda dengan try out yang diselenggarakan oleh universitas lain, disini ada layanan pembahasanya.
disinilah cerita ini di mulai
(waduh udah panjang panjang eh ternyata baru mulai wkwk.. PEACE READER ^^V)
entah kenapa suasana sekolah tempat penyelengaraan try out ini mengingatkan ku pada suatu tempat yang tak asing, bahkan sangat berkesan. sebuah lapang serbaguna yang dikelilingi bangunan bertingkat. letak mesjid ada di lantai 2dan penataan pepohonan yang hampir sama. tsetelah meperhatikan sekitar rasanya aku merasakan angin nostalgia berhembus menerpa wajahku. tempat ini mengingatkanku pada sekolah lamaku di kota. bahkan suasananya saat itu mengingatkanku pada suasana yang pernah terjadi di sekolah lamaku. sebuah panggung yang di kelilingi stan makanan persis seperti pensi di sekolah lamaku dulu.
tapi kalau di pikirkan baik baik, tentu saja semua pensi di sekolah manapun seperti ini. lalu kenapa harus sekolah itu saja yang aku ingat? tentu saja karna terlaluuuu banyaaaak kenangan di sana.
entah ini efek samping dari kejadian di hari sebelumnya, dimana teman teman di sekolahku yang baru ini memergoki blog lamaku dan mengungkap cerita lamaku disana. atau memang aku benar benar merasa kangen sama mereka pokoknya hari ini aku bener seperti melihat sekolah lamaku.
saat memasuki ruangan, dan try out TPA berlangsung, dan akhirnya waktu istirahat 10 menit. angin nostalgia sedari tadi sudah mengganggu konsentrasiku malah merasukiku dan membuatku melamun.
saat sedang mengarahkan pandangan ke cela pintu yang sedikit terbuka, aku menemuka sosok seorang wanita yang berpakaian seragam rapi, bertubuh pendek dan mengenakan kacamata. aku sempat terpana melihatnya, bukan karna aku tertarik padanya maaf saja aku masih normal dan suka cowo loh.tapi wanita itu mengingatkanku pada sahabat baikku di kota lamaku. sahabat yang menganggapku sebagai tetehnya dan selalu memanggil namaku dengan girang. gadis pintar, lucu dan sedikit kurang beruntung dalam masalah percintaan itu selalu aku panggil Tamtam. tapi dalam sekejap aku mebuyarkan lamunanku sendiri. "gak mungkin dia di sini! jauh tau!" fakta itu sedikit menyakitkan.
tak lama kemudian tryout TKD di mulai. soal soal yang mulai semakin sulit itu menyita pikiranku sehingga aku tak bisa melamun. untuk sesaat aku lupa soal angin nostalgia itu. hingga TKD berakhir dan ada waktu istirahat lagi 10 menit. aku memakan konsumsi yang telah di sediakan panita. perutku benar terasa lapar setelah berfikir keras. mungkin itu juga mempengaruhi otakujadi salah mengartikan sensor dari mataku.
sekali lagi aku seperti melihat sosok sahabatku yang lain di hadapanku. dengan kemeja lengan 3/4 berdiri di ambang pintu. rambut lurus dengan poni kepanjangan dan kulit putih itu sekali mengingatkanku pada seseorang yang spesial. FIRE! seseorang yang mengisi hariku dulu. seseorang yang sangat berharga di kotalamaku. pingin sekali aku memanggilnya, udara dalam paru palu suda mengambil ancang untuk mengetarkan pita suara, sampai akhirnya akal sehatku kembali menyadarkaku "GAK MUNGKIN! JAUH TAU!" rasa udara yang tak jadi keluar itu malah membuatku sesak. rasanya benar benar menyiksa. setelah beberapa waktu aku perhatikan lelaki di ambang pintu itu, ternyata semakin nyata bahwa tidak ada kemiripan sedikitpun diantara dia dan FIRE."aneh kau!" ujarku pada diriku sendiri.
semua tryout selesai aku lalui hingga pukul setengah satu. anak anak sekelasku berkumpul depan kantin milik ketua kelasku yang kebetulan penjaga kanting juga disana. rasanya seperti di area sendiri padahal itu untuk pertama kalinya aku menginjakan kaki di sekolah itu.
saatnya shalat dzuhur, ternya masjid benar benar penuh sehingga aku dan temanku Rahma, berkeliling sekolah sebentar. selama berkeliling aku semakin sadar ternyata sekolah ini jauh berbeda dengan sekolah lamaku. aneh kenapa aku bisa merasakan angin nostalgia itu disini.
rasanya aku ingin menertawai diriku sendiri, tapi malah genangan air yang membentuk kaca kaca di mataku ini yang keluar. ternyata aku tak bisa menertawai diriku sendiri. aku benar benar merasa kecewa karna tempat ini bukanlah tempat yang aku bayangkan.
"kamu kenapa" ujar Rahma
"...ga.." ujarku pelan dan terbata di iringi air mata yang jatu perlahan ke pipiku yang tembam.
ya akhirnya aku sadar, bukan tempat itu yang meniupkan angin nostalgia, melainkan pengaruh rasa KANGEN BERAT sama kehidupan dan teman temanku di sekolah lamaku yang mempengaruhi otakku supaya berfikir bahwa tempat itu sama dengan sekolah lamaku.
aku Kangen Banget Kalian :'(
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan komentar agar penulis semakin semangat ya, terimakasih sudah berkunjung :)