Cinta Monyet "Uu..Aa"
Cinta monyet, begitulah yang di katakan setiap orang tentang seorang bocah yang mengaku dirinya telah jatuh cinta. konon katanya cinta monyet bukanlah cinta sesungguhnya, karna itu hanya rasa tertarik seorang anak kecil pada lawan jenisnya mengikuti guyonan orang dewasa. makanya cinta monyet berbeda dengan first love. Tapi cinta monyet yang pernah kita alami tentu saja memberikan kesan tersendiri bagi kita. apalagi saat kita sudah besar, kisah cinta monyet ini menjadi seperti lelucon yang sangat menghibur.
saat duduk di bangku taman kanak-kanak untuk tahun kedua, atau sering kita sebut dengan kelas 0 besar. aku bertemu dengan seorang bocah lelaki yang amat tampan (menurutku), dia berkulit putih, berpotongan rambut model jamur, dan berbibir merah. ya sebenarnya kalo di bayangkan sekarang penampilanya tuh culun bgt, maklum namanya juga anak tk. hehe.. setidaknya dia yang paling ganteng di banding teman-teman sekelasku yang lain. Aku berkenalan di mobil jemputan.
sekolah taman kanak-kanak kamu berada di pusat kota, bahkan di dalam kawasan gedung DPRDnya. di kawasan itu ada 3 sekolah dasar yang cukup terkenal sebagai sekolah dasar terbaik di kotaku. karna bayak sekali orang tua yang kesulitan menjemput anaknya maka munculah jasa antar jemput anak sekolahan yang di sebut mobil jemputan. Pada hari itu pertama kalinya aku menggunakan mobil jemputan, pak bejo supir jemputanku menjemputku di tk. saat aku pikir hanya aku anak tk yang menggunakan jemputan ternyata salah, pak bejo memintaku menunggu sebentar di ayunan sebelah kelasku, kelas mawar. kemudian beberapa saat beliau kembali dengan seorang bocah lelaki yang tampan itu. "nah uci, ini yoga" pak bejo memperkenalkan nama bocah itu padaku, dan "yoga, ini uci" memperkenalkanku juga padanya. kami berdua akan pulang dan pergi dengan jemputan yang sama setiap harinya.
saat tiba di rumah, aku menceritakan pertemuan pertamaku itu pada sodara sodaraku yang lebih tua 3 tahun. tapi aku lupa namanya, yang terlintas di benakku hanya nama "bagas" jelas salah banget hehe..akhirnya ceritaku itu jadi menghebohkan keluargaku, semua anggota keluargaku memoyokiku. dan aku tidak merasa malu karna itu haha..
hari ke dua aku pakai jemputan, aku menunggu pak bejo di ayunan seperti biasa. tapi ternyata yang menghampiriku bukan pak bejo tapi bocah lelaki itu. "kamu lagi apa?" serunya pertama. "lagi nunggu om bejo" jawabku polos sambil menghentikan laju ayunanku. "lama, kita kesana aja yuk" ajaknya sambil berjalan meninggalkanku. aku bingung dan mencoba menghentikanya "eh, kemana?" tanyaku polos lagi sambil mengejarnya pelan. tak jauh setelah itu, pak bejo datang dan berkata "eh, udah bareng geningan. gtu atuh jadi ga usah di samperin satu satu hehe" kita bertiga pun pergi ke mobil jemputan yang berada di seberang sekolah dasar.
di mobil, aku bertemu dengan kaka kaka yang bersekolah di berbagai macam sekolah dasar sekitar itu. ternyata mereka pun memoyoki aku dan bocah lelaki itu. aku bingung kenapa mereka bisa tau aku suka dia. "cie ga, ini uci" ujar salah satu kaka kelas sambil merangkulku di depannya, dan aku baru ingat oh namanya yoga bukan bagas #plak ngaco banget dan bocah itu hanya tertawa kecil menanggapi seruan kaka kelas itu. kakaku yang juga ada di jemputan itu mengatakan hal yang sama padaku. "ci ini yoga, bukan bagas" sambil tertawa terbahak bahak. sepertinya mereka semua puas membully anak anak kecil seperi kami.
begitulah hari hari terus berlalu, kami jadi objek paling seru di bully di mobil jemputan. nampaknya hanya aku yang menyangkal semua tudingan dari mereka. sedangkan yoga hanya tertawa seakan hanya aku yang sedang di bully. tapi tiba tiba kak Dini bertanya padanya "yoga! uci cantik?" tentu saja aku kaget, tapi juga penasaran dengan jawabanya. yoga menganggukan kepala dengan yakin dan penuh semangat. waw sangat mengejutkan! pertanyaan berikutnya di utarakan oleh kakaku "yoga suka sama uci" sekali lagi dia mengangguk penuh semangat. aku sangaaaat kaget, berani nian dia mengakui semua itu. HEBAT! tidak lama setelah itu mereka menanyakan hal yang sama padaku "uci suka yoga?" spontan wajahku memerah padam sambil memalingkan wajah aku bilang "gak!" tapi mereka tidak percaya semudah itu, karna memang itu bukan kenyataanya.
tiap hari, pertanyaan itu menjadi pertanyaan wajib yang selalu di lontarkan mereka pada kami, dan jawaban kami tidak berubah, ia mengangguk dan aku mengelak. suatu hari, pertanyaan bertambah. pertanyaan ini di lontarkan kakaku yang jahil. "yoga! uci cantik?" dia mengangguk. "yoga suka uci?" dia mengangguk lagi. "kalo ucinya jelek gmn? masih suka?" pertanyaan itu sepertinya sangat mengguncangnya, dia kaget (ekspresinya cute bgt), diam sebentar dan tidak menjawab. bisa di simpulkan di suka aku karna dia menganggap aku cantik, sehingga dia bingung harus jawab apa.
kami semakin dekat, ya selain karna memang selalu di rencanakan oleh mereka semua. juga karena memang cuma kami yang masih tk.hari itu seperti biasa, mereka merencanakan aku dan dia duduk di bangku depan dekat supir. sambil menunggu semua anggota jemputan datang, aku yang telah membeli cakue tadi memakanya di sebelahnya, tentu saja sebagai sopan santun dan emang aku pingin ngobrol aku tawari dia cakue ku. aku tak menyadari kalo kakaku di dekat situ. kaka ku bertanya dengan berbisik dari jarak jauh pertanyaan seperti biasa, entah yoga menjawab tawaran cakue ku atau menjawab pertanyaan itu atau mungkin sekalian, dia mengangguk. dia mengambil cakue dalam pelastik di tanganku. kita memakan caku itu sebungkus berdua cieeeee.. hehe..
dan ketika mereka semua sudah datang. rutinitas seperti biasa di lakukan kami jadi korban bully sepanjang jalan sampai rumah, kebetulan hari itu urutan mengantar pulangnya di balik. dari yang paling akhir ke yang paling awal. biasanya selama ini aku selalu turun atau sampai di rumah lebih dulu dari yoga. hari itu aku bersemangat karna akan tahu dimana rumah bocah ganteng itu haha.. daaan.. ternyata cuma berjarak 2 blok dari blok rumahku, rumah berwarna biru tepat di belokan dekat rumahku. jadi ternyata rumah kita tidak terlalu jauh. sorenya aku mengajak kakaku untuk mengunjungi rumahnya, cuma lewat dan berharap ada dia disana. dan nihil, aku terlalu malu untuk berada di depan rumahnya sehingga aku berlari kembali pulang.
esoknya aku di ceritakan oleh mamaku, kemarin mamaku mendengar ada anak lelaki yang mondar mandir depan rumah, dan setelah sekian lama dia mencoba memanggil nama "UCI!!" tapi tiba tiba, tetanggaku Isa bocah lelaki yang sebenarnya sekelas denganku di tk tapi dia tidak menggunakan jemputan, datang dan bilang "ngapain kamu kesini! si uci mah pacar aku!" sinetron banget dulu aku percaya cerita itu sehingga aku makin suka sama masa tk-ku dimana aku jadi rebutan #geuleuh! hehe..tapi setelah di pikir-pikir kini aku ragu mana ada anak tk kayak gtu palingan itu cuma iseng iseng mama aku aja bikin aku yang masih polos itu ke gr-an ckck jahat!
Acara kelulusan, setelah 2 taun aku di tk akhirnya aku lulus, sebenarnya taun kemarin aku juga udah bisa lulus tapi, usiaku blm cukup buat masuk sekolah dasar yang mamaku inginkan. sekolah dasar yang tidak jauh dari tk-ku dan cukup terkenal atau bisa di bilang favorit. jadi baru sekarang aku lulus. entah kenapa seklah juga tau kalo aku di sirikin sama yoga, saat upacara adat aku di pasangkan dengan yoga untuk menjadi salah satu pengantinnya. menerima kado, dan beberapa piagam kelulusan dan di foto bersama. ini fotonya..
cantikan? aku yang pake baju kebaya ijo. dan yoga yang pake baju oranye di sebelahku. sebenarnya itu kostum nari, karna setelah ini kami akan pentas nari perwakilan dari kelas masing masing. dia jadi tukang pacul seinget aku haha..
kelulusan, kami pisah sekolah dasar. ya sebenarnya sekolah kami tetanggaan. bahkan ada gang kecil yang menghubungkanya. tapi aku juga pindah rumah tidak lama setelah itu sehingga aku sudah tidak menggunakan jasa pak bejo lagi. aku ganti jemputan dari mobil biru jemputan ke arah tanimuya dan permata. ke mobil putih dengan supir pak Deny untuk daerah padasuka dan cisangkan. kami benar benar ga pernah ketemu lagi, dan itulah cinta monyetku..
6 tahun berlalu,
aku berhasil masuk SMP favorit di kotaku, aku menduduki kelas 7f. sudah banyak orang dan pengalaman lain aku jumpai selama 6 tahun ini. aku berkenalan dengan seorang gadis yang periang bernama intan, kami sangat akrab. dia bercerita padaku ada kaka kelas yang akselerasi yang sekarang duduk di bangku kelas 8 tapi 2 taun lebih muda dariku. namanya kevin. sosoknya putih, pendek ya karna masih muda dan aktif. aku tidak terlalu menganali wajahnya, terkadang aku tertukar dengan anak kelas 7j yang menurutku mirip padahal ngga. tapi kenapa aku selalu merasa kenal dengan anak kelas 7j itu? suatu hari aku berpapasan denganya, aku mencuri kesempatan untuk melihat name tag yang ada di dada kirinya. "Sayoga" tertulis jelas di name tagnya. sayoga? rasanya tak asing. ops! jangan jangan dia yoga! makanya aku pikir aku mengenalnya. aku ceritakan itu pada sobatku intan. dia membantuku mencari tahu kebenaranya. karna intan memilik mulok pilihan elektro beda denganku sehingga dia dapat bertanya pada sejumlah anak cowo lainya,
hari itu aku di ajaknya ke kelas 7j untuk menemui guru elektronya, aku menunggu di luar di dekat tangga. aku mulai sadar kalo intan sengaja melama-lamakan diri karna itu kelas sayoga, anak yang aku pikir cinta monyetku. karna lama aku menuruni tangga tak lama setelah itu, intan menyeret ku ke atas lagi. Disana ada guru agama, aku pikir guru itu memanggilku. makanya aku tidak mengacuhkan orang sekelilingku. "apa pak?" tanyaku yang sudah ada di hadapan guru muda itu. "hah? ngga bapa ga manggil" ujarnya bingung. intan memukul kepalaku dan membelokanya sedikit menyerong ke kiri. dan ternyata di sana ada sayoga. mata kami berpapasan, untuk sekali lagi aku melihat ekspresi kagetnya, sama persis ketika dulu kakaku bertanya yang membuat dia kaget. dan aku mengelak "apasih tan?" sepertinya semua orang disana memerhatikan kejadian itu. termasuk guru muda itu "ADEUUUYY" seru mereka ramai. aku malu dan pergi menuruni tangga. tapi 1 hal yang sudah aku pastikan dia memang yoga, cinta monyetku..
bukan mau mengulang lagi kisah lama, aku cuma pingin berbagi cerita denganya tentang masa lalu. apakah ia berfikir semenarik yang aku pikirkan? atau bagaimana? 3 taun kita satu smp kita ga pernah ngomong satu sama lain. cukup saling tau, kita pernah punya cerita..
lolololol
BalasHapusjust lololololol
lucu ya :P
Hapus